Saturday, June 19, 2010

Vesakh 2554 BE - Candi Sewu, Yogyakarta

26 Mei 2010

Berangkat dari Bandara Soekarno Hatta dengan rombongan dari Lampung dan Jakarta disertai dengan 2 Bhiksu, 1 Bhikkhu, dan 1 Samanera kami menuju Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. Tujuan kami menuju Propinsi Yogyakarta bukan untuk jalan-jalan biasa, namun untuk mengikuti prosesi puja hari raya Waisak (Vesakh) 2554 BE (Budhist Era) yang di tahun 2010 ini jatuh pada tanggal 28 Mei 2010.

Sesampai di Yogyakarta, kami dijemput oleh panitia waisak Candi Sewu namun sebelum menuju hotel kami mampir terlebih dahulu ke restoran Dapur Tiga Nyonya yang menyajikan menu vegetarian sebagai sajian makan siang kami. Sesudah kenyang kami bergegas menuju hotel yang letaknya berseberangan dengan Cadi Sewu, nama hotelnya adalah Hotel Candi View. Tiba di hotel kesan pertama dengan hotel ini adalah tidak senyaman hotel berbintang, namun untuk sekedar beristirahat it's ok lah... kemudian kami melakukan pembagian kamar dan siap untuk berisirahat sejenak yang kabarnya kami berencana akan melewatkan sore hari di daerah wisata Malioboro. Selang beberapa jam kota Yogya diguyur hujan yang cukup lebat maka rencana untuk shopping ke Malioboro pun dibatalkan, yang ada kami hanya bisa duduk-duduk untuk sekedar mengobrol di dalam hotel, huh.....

27 Mei 2010

Pagi-pagi sekali kami sudah berkumpul di lobby hotel untuk menuju sumber mata air Jumprit di kecamatan Ngadirejo, kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Tujuan kami ke sumber mata air Jumprit adalah untuk mengambil air suci untuk prosesi puja Waisak di Candi Sewu yang sudah menjadi ritual tradisi setiap perayaan hari raya Waisak dari tahun ketahun. Butuh kurang lebih sekitar empat jam berangkat dari Hotel di daerah Candi Sewu menuju sumber mata air Jumprit. Setiba di Jumprit kami sudah disambut oleh monyet-monyet yang memang menjadi penghuni di sekitar sumber mata air ini yang letaknya memang cukup tinggi di daerah pegunungan.

Sebelum mengambil air suci Waisak di sumber mata air Jumprit. Kami terlebih dahulu melakukan ritual puja baru kemudian mengambil air suci Waisak sebanyak lima kendi berukuran sedang. Sesudah itu kami menyempatkan diri untuk sekedar bersantai dan makan siang bersama sambil canda tawa satu dengan yang lainnya. Ketika waktu sudah tidak siang lagi, kami pun bergegas kembali menuju kawasan Candi Sewu.

28 Mei 2010

Pukul 3.00 WIB kami sudah berkumpul dan langsung menuju Candi Sewu yang sudah banyak didirikan tenda-tenda untuk proses puja bakti Waisak. Ketika kami sampai ternyata sudah banyak rombongan Budhist baik dari Yogyakarta maupun dari luar Yogyakarta yang sudah memadati tenda-tenda. Maka kamipun memilih tenda dengan spot yang cukup baik yaitu tempat yang cukup depan dan dekat dengan tempat duduk para Bhiksu dan Bhikkhu. Waktu menunjukkan Pukul 4.00 WIB maka dimulailah puja bakti Waisak 2554 BE yang dimulai dengan puja bakti Mahayana, kemudian disusul dengan Tantrayana, dan kemudian Theravada. Sesudah selesai proses puja bakti, kami pun bermeditasi untuk melewatkan detik-detik Waisak 2554 BE yang jatuh sekitar pukul 06:07:23 WIB. Tujuan bermeditasi adalah untuk kembali mengenang semangat Sang Buddha Gautama yang dengan tekun berlatih hingga mencapai kesadaran sempurna. Sesudah itu acara prosesi Waisak 2554 BE di Cadi Sewu ditutup dengan para umat melakukan Pradaksina mengelilingi Candi Sewu.

Selesai mengikuti puja di Candi Sewu kami kembali ke hotel untuk siap-siap karena sore hari kami akan kembali ke Jakarta. Tapi sebelum itu kami menyempatkan diri terlebih dahulu untuk mengunjungi Candi Plaosan terletak di Desa Bugisan, Jawa Tengah. Menurut sejarahnya Candi Plaosan ini dibangun pada abad ke-9 pada jaman kerajaan Mataram Kuno. Setiba disana kami diceritakan oleh pemandu wisata Candi Plaosan, bahwa banyak arca-arca Budha yang telah dicuri dan dijual ke luar negeri, huh.... bener-bener... deh kapan sih bangsa ini bisa menghargai warisan budaya bangsanya sendiri.

Uda kelar sama wisata candi kami pun menuju kawasan Malioboro tapi sebelum acara shopping men-shoping kami isi perut dulu lah.... kalo gak yang ada nanti belanjanya kurang gesit. Maka kamipun mampir ke sebuah tempat makan yang menyajikan kelupat tahu (a.k.a ketupat tahu) soal rasa uih.... mantab.... nian. Selesai urusan memanjakan lidah dan perut, kami langsung saja shopping ke Malioboro untuk belanja benda-benda dan kerajinan khas Yogya yang pastinya sih Batik. Berhubung waktu itu hari libur nasional, uih....... Malioboro jadi sesek abies..... sampe belanjanya sikut-sikutan, biarpun begitu gak mengurangi semangat hunting Batik. Hidup Batik!!!

Uda puas sama belanja sampe ber jem-jem, kami langsung bergegas menuju Bandara Adi Sucipto untuk kembali ke Jakarta.

No comments: