Untuk Informasi, Pulau Tidung dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: Tidung Besar dan Tidung Kecil. Kedua pulau ini memang terpisah namun ada jembatan penghubung yang menyambungkan kedua pulau tersebut.
Kembali ke petualangan. kami tiba di P. Tidung sekitar pukul 10.00 WIB. Sesampainya di P. Tidung kami langsung menghampiri salah seorang penduduk lokal bernama Pak Asep, beliau berprofesi sebagai penyedia jasa penginapan (home staying), catering (jadi untuk urusan makan gak perlu repot-repot), sewa sepeda, penyewaan alat-alat snorkling, dsb (pokoqnya nih bapak multy fungsi). Maka Pak Asep langsung saja menggiring kami kerumahnya, yang ternyata sudah tersedia makan siang untuk kami.
Selesai makan siang dan beristirahat sebentar kami lanjut dengan kegiatan "Bersepeda" mengelilingi Pulau Tidung. Untuk sepeda kita bisa menyewa dengan harga kurang lebih Rp 15.000,-/hari. Butuh waktu lama bagi kami untuk memilih sepeda yang cocok karena kualitas sepeda di sini bener-bener dahsyat sangkin dahsyatnya temen gua sampe beristilah "dapet sepeda yang bisa nge-rem aja uda bagus!". Uda siap dengan tunggangan sepeda masing-masing, kami langsung muter-muter Pulau Tidung Besar terlebih dahulu menikmati pemandangan pesisir pantai dengan pasir putih-nya dan air laut yang memantulkan teriknya mentari di siang hari sambil foto-foto untuk mengabadikan moment indah. Jika haus karena siang-siang panas-panas bigitu bersepeda, kita bisa duduk ngadem sejenak sambil menikmati segarnya air kelapa muda yang dijual Rp. 5000,-/buah. hm.... yummy.....
Uda puas keliling P. Tidung Besar sampai sore hari. Kami pun bergegas ke Pulau Tidung Kecil untuk mendirikan tenda dan minkmati pemandangan Sun Set yang begitu indah (Catatan: bagi yang pengen ngirit anda bisa menghemat biaya tinggal dengan hanya mendirikan tenda di P. Tidung Kecil). Dan malam pun tiba kami menikmati pemandangan langit yang jernih diterangi bintang-bintang malam yang begitu fantastis.
Keesokan paginya. Masih di P. Tidung Kecil, kami bergerak ke pesisir pantai untuk menyaksikan Sun Rise sambil mengabadikan moment dengan ber-foto ria. Sudah puas dengan hasil jeprat-jepret fotonya, kami bergegas untuk kembali ke P. Tidung Besar menuju kediaman Pak Asep dengan kegiatan selanjutnya adalah ber-snorkeling. Bagi yang tidak memiliki peralatan Snorkeling, bisa menyewa karena cukup bayak yang menyediakan jasa penyewaan alat-alat snorkeling, dan jangan lupa untuk sekaligus menyewa perahu untuk kegiatan tersebut.
Selesai ber-snorkeling kami kembali ke kediaman Pak Asep untuk makan siang dan siap-siap untuk pulang ke Jakarta, mengejar jadwal kapal yang akan berangkat pada pukul 13.00 WIB. Maka kami pun bergerak dengan cepat menuju pelabuhan di P. Tidung. Sesampai di pelabuhan ternyata cukup ramai tourist yang sama-sama mengantri untuk pulang ke Jakarta. selang beberapa saat ada pengumuman bahwa salah satu kapal yang berangkat pukul 13.00 WIB ternyata mengalami kerusakan! Huh..... para tourist yang ingin pulang ke Jakarta semua kecewa karena harus menunggu sekitar 2 jam lagi untuk kapal berikutnya, yang notabene semua penumpang untuk 2 kapal akan digabung menjadi satu kapal. Maka setelah menunggu 2 jam lamanya, sekitar pukul 15.00 WIB tibalah sebuah kapal yang akan mengangkut semua penumpang menuju Pelabuhan Muara Angke, Jakarta. Kekhawatiran gua melihat jumlah peumpang dengan kapasitas kapal bener aja terjadi. Sangkin banyaknya penumpang gara-gara kapal yang sebelomnya rusak, maka impact-nya sekarang, semua penumpang dijejel..... dah kaya pepes ikan. Bahkan sampe-sampe gua dan dua temen gua mesti duduk di atep kapal tanpa pengaman dan pegangan apapun!!! Gua sempet shock! Mana waktu itu ombak di laut cukup mengerikan. Untuk pertama kalinya gua bener-bener takut naek kapal. Gua cuma bisa pasrah dan berdoa dalem hati. Dan anehnya dua temen gua selama perjalanan di tengah lautan yang terombang-ambing mereka masi bisa tidur, sedangkan gua uda sterssss minta ampun dan gua mesti bersabar sekitar 3 jam lamanya untuk menanti pemandangan yang gua cintai, yaitu: Daratan kota Jakarta! ketika gua liat daratan Jakarta gua seneng banget, dan rasanya pengen cepet-cepet menginjak daratan. Sesampai di Jakarta waktu menujukkan sekitar pukul 20.00 WIB, dan langsung disambut dengan bau menyengat khas pasar ikan (yeah, you can imagine this situation yang kemudian dilanjutkan mengompreng menuju rumah.
No comments:
Post a Comment